Sejumlah anak ikut mendorong mobil yang mogok karena genangan banjir.
Sejumlah anak ikut mendorong mobil yang mogok karena genangan banjir. (sumber: Antara/Fanny Octavianus)
Jakarta - Banjir di beberapa daerah di Indonesia, termasuk di DKI Jakarta membuat para pengendara kendaraan, termasuk pengendara mobil harus melewati banjir untuk dapat sampai ke tempat tujuan.
Menurut Instructor Service Training Techincal Service Division PT Astra Daihatsu Motor, Aji Prima Barus Nurcahya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh pengendara mobil agar mobil tidak mogok maupun rusak saat melewati banjir.
"Lihat ketinggian air, kalau air melebihi tinggi ban mobil kira-kira 60-70cm, jangan berani untuk menerobos," ujar Aji saat ditemui seusai workshop for journalist, di Jakarta, Senin (20/01).
Kedua adalah terus pacu kendaraan Anda berjalan melewati banjir dan jangan sampai berhenti. Apabila mobil berhenti, maka air akan masuk ke dalam knalpot mobil.
"Kalau macet dan kendaraan berhenti, di gas supaya udara dari knalpot akan selalu keluar untuk mendorong air," tambah Aji.
Selanjutnya lihat tinggi posisi filter udara mobil dibandingkan dengan tinggi air. Filter udara tidak boleh terendam oleh banjir, karena akan mengakibatkan air terhisap.
Air yang merendam aki mobil juga dapat menyebabkan mesin mobil mati. Jangan sampai banjir meredam aki di dalam mobil.
"Ketika air mengenai api, kutub positif aki dan kutub negatif tersalurkan oleh air, lalu dapat mengakibatkan korslet dan mesin mati," tambah Aji.
Terakhir, apabila mobil mengalami mogok jangan mencoba untuk menghidupkan mesin kembali. Hal ini bisa mengakibatkan air masuk ke mesin.
"Ketika di-start kembali rusaknya bisa tambah parah. Sebaiknya matikan mesin, lalu dorong ke pinggir jalan dan segera cari bantuan," tutup Aji.